Membran pressure tank adalah tangki air tekan yang dilengkapi membran didalamnya.  Tangki ini dipasang pada jalur pemipaan pada pompa tekan.  Biasanya digunakan pada sistem pengoperasian otomatis dengan menggunakan pressure switch.

Pressure Tank

CARA KERJA MEMBRAN PRESSURE TANK

Sebagai contoh pressure switch di setting pada 2 bar – pompa on dan 4 bar – pompa off.

Kondisi A

Pompa air pada kondisi belum di hidupkan, tekanan air di dalam pemipaan masih 0 bar.  Tekanan udara didalam tangki sudah ada dari pabriknya.  Tekanan udara di dalam tanki akan menekan membran ( baloon ) hingga kempis.

Kondisi B

Pompa sudah mulai hidup dan tekanan air mulai menekan membran, sehingga membran akan membesar dan udara di dalam tanki akan tertekan dan tekanannya akan ikut naik.  Apabila tidak ada keran yang dibuka maka tekanan air akan terus naik.

Kondisi C

Pompa terus menekan air di dalam membran hingga maksimal 4 bar dan pompa akan off.  Udara di dalam tanki juga akan tertekan naik menjadi 4 bar.

Kondisi D

Setelah pada kondisi C pompa dalam kondisi off, kemudian ada keran yang dibuka sehingga tekanan air akan turun menjadi 3 bar dan seterusnya.  Udara bertekanan yang ada didalam tanki akan menekan air keluar dari tanki hingga tekanan terendah mencapai 2 bar.  Setelah tekanan air  mencapai 2 bar maka pressure switch akan menghidupkan pompa.  Tekanan air akan mulai naik lagi hingga mencapai 4 bar lalu pompa akan stop.  Begitulah seterusnya air dan udara di dalam tanki saling menekan.

PEMASANGAN PADA JALUR PEMIPAAN

Cara Kerja Membran Pressure Tank 1

Pada waktu tekanan air di dalam plumbing dan tanki turun mencapai 2 bar, maka pompa pendorong akan hidup dan menaikan tekanan di dalam pipa.  Selain menaikan tekanan ke dalam pipa pompa juga menaikan tekanan ke dalam tanki.  Dengan dipasangnya membran tank ini pompa akan menaikan tekanan secara perlahan untuk mencapai tekanan 4 bar.  Setelah tekanan mencapai 4 bar maka pompa akan off.

Apabila ada keran yang dibuka, maka tekanan air di dalam pipa akan turun.  Tekanan air didalam pipa akan turun perlahan, hal ini disebabkan ada cadangan tekanan di dalam tangki, yang turut menekan air kedalam pipa.   Setelah tekanan di dalam pipa dan tanki mencapai 2 bar maka pompa akan hidup, menaikan tekanan ke dalam pipa dan tanki, dan begitu seterusnya.

Kesimpulannya apabila dipasang membran tank, maka interval pompa mati dan hidup cukup lama.  Lama mati dan hidupnya pompa tergantung berapa besar volume tanki yang dipasang.  Dengan mati dan hidup pompa yang cukup lama, maka grafik turun naiknya tekanan air didalam pipa akan cukup landai, sehingga tekanan air yang dirasakan pada keran akan lebih stabil.

Hal ini sangat berbeda sekali apabila tidak dipasang membran tank, pompa akan mati dan hidup cepat sekali.  Garfik fluktuasi tekanan air didalam pipa akan sangat curam, sehingga fluktuasi tekanan air pada keran-keran akan sangat terasa.

Contoh yang paling sering ditemukan pada pompa rumah tangga adalah apabila membran tank warna merah telah rusak sehingga penuh dengan air apabila diketok ( biasa dipasang di atas pompa).  Pompa akan mati dan hidup sangat cepat sekali.   Apabila pompa mati hidupnya cepat maka konsumsi listrik juga akan melonjak.

Ada sebagian orang bertanya “ Apakah  pressure tank atau tanki tekan dapat menambah tekanan air atau tekanan pompa”.  Jawabannya “tidak”, pressure tank hanya berfungsi sebagai cadangan tekanan yang membuat fluktuasi tekanan di dalam pipa lebih landai grafiknya.

Booster Pump Set

Contoh aplikasi membran tank yang dipasang pada booster pump set